BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Insiden tenggelamnya kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih menyisakan duka bagi keluarga puluhan korban hilang.
Lebih dari sepekan sejak KMP Tunu tenggelam, kerabat dan keluarga korban masih bertahan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menanti kejelasan nasib keluarganya yang belum ditemukan.
Beginilah suasana Posko Terpadu di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi setelah lebih dari sepekan KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali.
Sejumlah keluarga korban hilang masih bertahan menanti kepastian nasib keluarganya yang hilang.
Ramai tapi terasa menyayat, itulah situasi campur aduk yang dihadapi keluarga korban hilang selama menunggu kabar di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Duka, khawatir, pasrah dan asa, mereka peluk bersamaan.
Salah satu keluarga korban bahkan baru mengetahui anaknya menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu saat menyaksikan tayangan berita di Kompas TV.
Dia adalah Hermoko. Ia mengaku tak menyangka anaknya menjadi salah satu korban.
Padahal, anaknya, Putri Permata Sari sempat berpamitan ingin menikah pada bulan Agustus mendatang.
Hermoko berharap ada keajaiban agar anaknya bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih melanjutkan operasi pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Namun, ombak tinggi masih menjadi tantangan utama dalam operasi pencarian.
Dengan menggunakan sonar pemindai, tim SAR gabungan kini telah mengidentifikasi objek yang diduga bangkai kapal Tunu Pratama Jaya. Objek diduga berada di dekat kabel bawah laut.
Di hari kesembilan sejak peristiwa tenggelamnya KMP Tunu, 15 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 30 lainnya selamat, dan 20 orang masih dalam pencarian.
Baca Juga Alat Canggih ROV Disiapkan Bantu Pencarian Kapal KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali di https://www.kompas.tv/nasional/604374/alat-canggih-rov-disiapkan-bantu-pencarian-kapal-kmp-tunu-pratama-jaya-tenggelam-di-selat-bali
#kmptunu #tunupratamajaya #selatbali
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604401/keluarga-korban-hilang-kmp-tunu-pratama-jaya-bertahan-di-pelabuhan-menanti-kabar-berut